"cinta tak harus memiliki" mungkin terdengar bullshit, karena orang-orang beranggapan bahwa cinta= sebuah perjuangan keras yang harus dibuktikan. Maka disini saya hadir untuk mengatakan bahwa anggapan orang-orang ini lah yang saya sebut bullshit.
Mengapa demikian?
Saya akan bahas mulai dari definisi cinta.
Apa itu cinta?
Cinta adalah sebuah KESADARAN yang memungkinkan orang untuk meluangkan waktu sebesar-besarnya kepada hal yang membuat ia bahagia, yang didasari oleh rasa ingin berterimakasih.
mengapa saya katakan bahwa anggapan orang lain tentang cinta itu salah?
dalam bahasa inggris, cinta = love, tapi dalam bahasa inggris, sayang = love juga. ini yang mendasari orang-orang tidak bisa membedakan mana cinta, mana sayang.
Bisa dikatakan bahwa "sayang" adalah sebuah diskriminasi dalam bentuk positif.
Sayang adalah hasrat yang didasari oleh alasan yang khusus. Sayang memiliki persamaan arti dengan hasrat ingin memiliki dan hasrat ingin melindungi. Hasrat ini didasari oleh alasan yang ia temukan pada saat itu juga. Dengan kata lain, hasrat ini timbul karena ada keunggulan yang hanya dimiliki sesuatu yang disayangi, dibandingkan dengan sesuatu yang lainnya.
Cinta tidak bisa diperjuangkan, cinta juga tidak butuh bukti, karena cinta timbul oleh bukti.
Dalam berbagai kasus, orang beranggapan bahwa perjuangannya untuk mendapatkan hati seseorang adalah bukti kebesaran cintanya... (jhahahahahah salah kaprah). Dalam kasus ini, "mendapatkan hati" adalah hasrat ingin memilik yang didasari oleh ego, dan perjuangan(proses) untuk mendapatkan hatinya disebut politik, bukan cinta, namun politik ini bisa didasari oleh cinta.
Seperti contohnya Mahatma Gandhi yang menerapkan politik perang tanpa kekerasan. Dalam contoh ini bisa diibaratkan, Perang adalah pesawat, Gandhi adalah pilotnya, Politik adalah mesin pesawatnya, dan Tanpa Kekerasan adalah tujuannya. Lalu cinta sebagai apa? cinta adalah ALASAN dibalik kualitas mesin pesawat yang digunakan.
Cinta tidak butuh alasan, karena cinta adalah alasan
"Aku mencintai orang yang cantik" "Aku mencintai orang yang mapan" ini kata yang sering dikatakan orang-orang. Ini membuktikan bahwa ia menggolongkan manusia lain dengan kelompok cantik, atau mapan. maka ini disebut diskriminasi. Namun seperti layaknya politik, diskriminasi pun bisa didasari oleh cinta. Mungkin supaya tidak rumit, saya akan ganti kata "diskriminasi" dengan kata "sayang". Memang akan sangat rancu jika mengatakan "aku sayang kamu karena cinta". Jika menyayangi seseorang karena ia adalah orang yang baik, tulus, jujur, dll. maka ini juga berarti alasan ia sayang adalah cinta, namun jika tujuan dari menyayanginya adalah ingin memilikinya, maka ini disebut ego. Memang sulit mengatakan hal ini adalah ego karena stereotype ego = niat buruk, padahal sama seperti diskriminasi dan emosi, ketiganya memiliki makna yang positif juga.
Penutup
Karena postingan ini berisi 99% opini, maka kemungkinan 85,7% anda punya definisi yang berbeda...
saya adalah orang yang haus akan diskusi dan opini orang lain... jangan sungkan untuk komen, jangan punya pikiran "ngapain komen, gak guna untuk saya", jika tidak guna untuk anda, maka gunanya untuk saya... ketika anda komen di postingan ini dengan alasan tulus ingin membantu dengan mengesampingkan keuntungan yg anda terima (ego), maka ini berarti komentar anda didasari oleh cinta.
sekian.
No comments:
Post a Comment